Nyawa Jadi Taruhannya, Begini Cara Kenali Es Batu dari Air Mentah, Jangan Sampai Salah karena Bisa Mengundang Petaka

 


Minuman manis yang ditambah es batu tentu terasa menyegarkan, apalagi diminum di siang hari yang panas terik.

Tak heran jika banyak tempat makan menawarkan minuman yang dipadukan dengan es batu sebagai pelengkap teman makan.

Namun, agaknya Anda harus mulai waspada jika ingin konsumsi minuman menyegarkan dengan dengan tambahan es batu.

Pasalnya, bisa saja ada oknum nakal yang membuat es batu dengan air mentah.

Hal ini tentu berbahaya karena bisa saja asal air mentah ini membawa berbagai macam penyakit.

Jika saja Anda salah mengenali es batu yang terbuat dari air mentah, tentu akan merugikan kesehatan, bukan?

Memang, masalah timbul tidak dalam waktu dekat, namun efek jangka panjang justru lebih berbahaya.

Untuk itu, mulai sekarang Anda harus lebih berhati-hati.

Lantas bagaimana caranya membedakan es batu yang memakai air mentah dan memakai air matang?

Cara kenali es batu dari air mentah dan air matang

Mengidentifikasi es batu dari air mentah dan air matang sebenarnya sangat mudah.

Mengutip Sajian Sedap, hal tersebut dapat dilihat dari warna es batu ketika membeku.

Seperti diketahui, es batu ada yang terlihat bening, ada pula yang terlihat berwarna putih.

Nah, jika es batu yang terbuat dari air matang, maka ketika mengeras es batu akan berwarna bening.

Hal ini dikarenakan oleh air yang berhasil mengkristal.

Tekstur es batu yang dibuat dari air matang pun lebih halus.

Es batu jenis ini juga bersifat lebih keras dan sulit untuk dihancurkan.

Tentu berbeda dengan es batu yang terbuat dari air mentah.

Es batu dari air mentah berwarna putih seperti salju.

Pada bongkahan es batu pun terlihat serat serat gelembung air.

Tekstur es batu ini juga cenderung lebih kasar dan mudah untuk dihancurkan.

Jadi mulai sekarang Anda harus lebih berhati-hati lagi, ya.

Belum ada Komentar untuk "Nyawa Jadi Taruhannya, Begini Cara Kenali Es Batu dari Air Mentah, Jangan Sampai Salah karena Bisa Mengundang Petaka"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel