10 Keutamaan Muadzin yang Mengumandangkan Adzan saat Masuk Waktu Sholat 5 Waktu


 Berikut 10 keutamaan muadzin yang mengumandangkan adzan saat masuk waktu sholat 5 waktu baik dio Masjid ataupun di Mushola.

Ternyata betapa mulianya menjadi seorang Muadzin atau yang menyerukan adzan.

Ingatlah bahwa Adzan adalah satu hal yang tak bisa terpisahkan dari salat.

Pengingat dan pemberitahu waktu salat adalah dengan adzan yang dikumandangkan seorang muadzin (penyeru adzan).

Simak keutamaan dari azan yang dikumandangkan muadzin

Begitu juga seorang muadzin yang banyak mendapat pahala saat menyerukan azan.

Lafadz adzan yang dikumandangkan muadzin sekaligus mengajak sekalian manusia untuk memenuhi panggilannya dalam menunaikan sholat.

Walaupun dzahirnya muadzin yang mengumandangkan adzan, namun hakikatnya adzan adalah seruan Allah SWT kepada segenap hambaNya.

Apa sebenarnya keutamaan dari adzan baik untuk muadzin yang mengumandangkannya dan kita yang mendengarkannya?

Berikut ini kami rangkumkan 10 keutamaan adzan dan muadzin yang didasarkan pada hadis-hadis shahih dilansir dari kabarmakkah.com:

1. Adzan Berpahala Sangat Besar Bagi Muadzin

Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi SAW bersabda:

لَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِى النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الأَوَّلِ ، ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لاَسْتَهَمُوا

“Seandainya orang-orang mengetahui pahala yang terkandung pada adzan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mungkin mendapatkannya kecuali dengan cara mengadakan undian atasnya, niscaya mereka akan melakukan undian”.

Betapa besar pahala adzan sehingga jika orang-orang mengetahui besarnya pahala tersebut, mereka pasti akan berebut untuk menjadi orang yang mengumandangkan adzan.

Hingga Rasulullah SAW menggambarkan mereka akan berebut walaupun untuk mendapatkannya harus dengan jalan mengundi.

Tapi coba kita tengok kondisi saat ini. Muadzin yang mengumandangkan adzan di mesjid-mesjid pastilah dia yang sudah berusia renta.

Napasnya tersengal-sengal ketika mengumandangkan adzan. Kerap kali batuk pun mewarnai kumandang adzannya. Jika bapak tua ini sekali waktu berhalangan, tak satu pun pemuda di lingkungan tersebut yang berinisiatif menggantikannya untuk adzan.

2. Setiap Makhluk Dan Benda Yang Mendengar Adzan Akan Menjadi Saksi Bagi Muadzin

Rasulullah SAW bersabda,

لا يَسْمَعُ صَوْتَهُ جِنٌّ وَلا إِنْسٌ وَلا حَجَرٌ وَلا شَجَرٌ إِلا شَهِدَ لَهُ

“Tidaklah adzan didengar oleh jin, manusia, batu dan pohon kecuali mereka akan bersaksi untuknya” (HR abu Ya’la).

Hadits serupa diriwayatkan pula oleh Ibnu Khuzaimah:

لَا يَسْمَعُ صَوْتَهُ شَجَرٌ وَلَا مَدَرٌ وَلَا حَجَرٌ وَلا جِنٌّ وَلا إِنْسٌ إِلا شَهِدَ لَهُ

“Tidaklah suara adzan didengar oleh pohon, lumpur, batu, jin dan manusia, kecuali mereka akan bersaksi untuknya”.

Jadi kelak di hari kiamat, muadzin akan mendapatkan kesaksian dari semua makhluk dan benda yang mendengar kumandang adzannya. Kesaksian disini tentunya adalah kesaksian akan hal baik karena dirinya telah mengumandangkan adzan, menyeru umat manusia untuk shalat menghadap Rabbnya.

3. Muadzin Akan Dimintakan Ampunan Dan Mendapat Ampunan

Selain menjadi saksi bagi muadzin, semua benda yang mendengar adzan akan memintakan ampunan kepada Allah SWT untuknya. Permintaan ampunan ini pun akan dikabulkan oleh Allah SWT sebaimana hadits berikut:

الْمُؤَذِّنُ يُغْفَرُ لَهُ بِمَدِّ صَوْتِهِ وَيَشْهَدُ لَهُ كُلُّ رَطْبٍ وَيَابِسٍ

“Muadzin diampuni sejauh jangkauan adzannya. Seluruh benda yang basah maupun yang kering yang mendengar adzannya, memohonkan ampunan untuknya”. (HR. Ahmad).

Jadi betapa besar manfaat yang dapat diperoleh seorang muadzin atas adzan yang dikumandangkannya. Bayangkan bagaimana semua benda memintakan ampunan untuknya dan dia pun akan diampuni sejauh jangkauan adzannya. Subhanallah

4. Muadzin Akan Mendapat Pahala Seperti Pahala Orang-Orang Yang Shalat Bersamanya

Sabda Rasulullah SAW,

وَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ صَلَّى مَعَهُ

“Muadzin mendapatkan pahala seperti pahala orang yang shalat bersamanya”. (HR An-Nasa’i)

Maka betapa banyak pahala sang muadzin jika orang-orang yang mendengar adzannya berduyun-duyun memenuhi seruannya. Ia pun akan mendapat pahala seperti pahala orang-orang yang shalat bersamanya.

5. Muadzin Adalah Orang Yang Dipercaya

Pada zaman Rasulullah, orang yang ditunjuk menjadi muadzin adalah Bilal bin Ra’bah. Rasulullah SAW pernah bersabda:

الإِمَامُ ضَامِنٌ وَالْمُؤَذِّنُ مُؤْتَمَنٌ اللَّهُمَّ أَرْشِدِ الأَئِمَّةَ وَاغْفِرْ لِلْمُؤَذِّنِينَ

“Imam adalah penjamin dan muadzin adalah orang yang dipercaya. Ya Allah, luruskanlah para imam dan ampunilah para muadzin”. (HR Abu Dawud dan Tirmidzi). Jadi muadzin bukan orang sembarangan, namun ia adalah orang yang dipercaya.

6. Muadzin Mendapatkan Do’a Dari Rasulullah SAW

Hadits pada point lima di atas menunjukkan bahwa secara khusus Rasulullah SAW menyebut muadzin dalam do’anya:

فَأَرْشَدَ اللَّهُ الْأَئِمَّةَ وَ غَفَرَ لِلْمُؤَذِّيْنَ

“Ya Allah, luruskanlah para imam dan ampunilah para muadzin”. Dengan kata lain Rasulullah memintakan ampunan langsung kepada Allah SWT bagi para muadzin. Dan tentu saja do’a orang yang menjadi pilihan Allah pastilah maqbul.

7. Adzan Membuat Syetan Lari

إِذَا نُودِىَ لِلصَّلاَةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ وَلَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لاَ يَسْمَعَ التَّأْذِينَ

“Apabila adzan untuk shalat dikumandangkan, setan melarikan diri terkentut-kentut sampai tidak mendengar adzan”. (HR Bukhari-Muslim).

Itulah keutamaan adzan sehingga bisa membuat setan yang kerjanya mengganggu manusia, kini ia yang terganggu dan lari terbirit-birit.

8. Muadzin Akan Mudah Dikenali Pada Hari Kiamat

الْمُؤَذِّنُونَ أَطْوَلُ النَّاسِ أَعْنَاقًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Para muadzin adalah orang yang berleher panjang pada hari kiamat” (HR Muslim).

Ini adalah salah satu bentuk kemuliaan yang dianugerahkan Allah bagi para muadzin, sehingga mereka akan mudah dikenali pada hari dimana seluruh umat manusia dikumpulkan berdiri menghadap Tuhannya.

9. Muadzin Dibanggakan Allah Di Hadapan Para Malaikat

يَعْجَبُ رَبُّكُمْ مِنْ رَاعِى غَنَمٍ فِى رَأْسِ شَظِيَّةٍ بِجَبَلٍ يُؤَذِّنُ بِالصَّلاَةِ وَيُصَلِّى فَيَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا إِلَى عَبْدِى هَذَا يُؤَذِّنُ وَيُقِيمُ الصَّلاَةَ يَخَافُ مِنِّى فَقَدْ غَفَرْتُ لِعَبْدِى وَأَدْخَلْتُهُ الْجَنَّةَ

“Tuhanmu takjub kepada seorang penggembala domba di puncak bukit gunung, dia mengumandangkan adzan untuk shalat lalu dia shalat. Maka Allah SWT berfirman; “Lihatlah hambaku ini, dia mengumandangkan adzan dan beriqamat untuk shalat, dia takut kepadaku, Aku telah mengampuni hambaku dan memasukannya ke dalam surga”. (HR Abu Daud dan Nasa’i)

Kalimat ‘lihatlah hambaku ini’  ditunjukkan Allah kepada para malaikat. Dengan kata lain, Allah SWT sedang membanggakan manusia yang taat beribadah kepadaNya di hadapan makhluk yang tidak akan ada yang bisa menandingi dalam segi ibadah.

Allah takjub dan bangga pada hambaNya yang walaupun ia sendirian, ia tetap mengumandangkan adzan, iqamat dan khusyuk menunaikan shalat demi mengharap ridhoNya.

10. Muadzin Akan Dimasukkan Ke Dalam Surga

“Kami pernah bersama Rasulullah SAW, lalu Bilal berdiri mengumandangkan adzan. Ketika selesai, Rasulullah SAW bersabda; ‘Barangsiapa yang mengucapkan seperti ini dengan yakin, niscaya dia masuk surga”. (Hr An Nasa’i)

Di dalam lafadz adzan tercantum dua kalimat syahadat, bahwa ia bersaksi tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. Jika Adzan dikumandangkan dengan penuh keyakinan dari hati berarti sama saja dengan pernyataan keimanan kepada Allah SWT. Maka tidak ada ganjaran lain untuknya selain surga.

Demikian 10 keutamaan adzan dan muadzin yang bisa disampaikan. Semoga kita dapat berlomba-lomba meraih derajat mulia sebagai muadzin yang ikhlas menyeru manusia untuk beribadah kepada Allah SWT. Amiin.(*)

Join Grup Telegram Tribun Kaltim untuk mendapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari. Caranya klik link https://t.me/tribunkaltimcoupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Belum ada Komentar untuk "10 Keutamaan Muadzin yang Mengumandangkan Adzan saat Masuk Waktu Sholat 5 Waktu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel