Gus Baha Pernah Terharu dengan Seorang Santri dan Orang Tuanya, Begini Kisahnya
KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha ceramahnya selalu mencerahkan.
Kiai yang dikenal sangat cerdas ini, setiap apa yang diucapkan memiliki landasan yang jelas.
Meskipun semua dibawakan dengan selingan bercanda, namun semua problem yang dibahas selalu selesai.
Bondowoso Network mengutip kanal YouTube Santri Gayeng tentang santri yang orang tuanya menjadi TKI.
Gus Baha merupakan Kiai yang sangat sederhana, kemanapun beliau selalu berbusa khas santri.
Dengan namanya yang sudah mulai dikenal di mana-mana, tak membuat beliau merubah itu semua.
Suatu waktu Gus Baha pernah menangis, hal tersebut karena mengetahui kisah salah satu santrinya.
Santri beliau pernah mondok di Lirboyo Kediri, kemudian juga mondok di tempat beliau di Rembang.
Yang membuat haru adalah orang tuanya, yang bekerja menjadi TKI di luar negeri karena ibadahnya.
Ibu dari santri tersebut menjadi tukang cat di Malaysia, setiap harinya bekerja dengan resiko.
Dengan orang tuanya yang bekerja di gedung tinggi di luar negeri, namun anaknya tetap bisa alim.
Jika kondisi pekerjaan yang demikian, jangankan sholat sunah, sudah bisa sholat wajib itu luar biasa.
Beliau juga pernah ditanya oleh wali santri, kebetulan wali santri juga bekerja di negara yang minim muslim sebagai pembantu rumah tangga.
Setiap harinya sering memasak babi dan lainnya, jika hari Minggu juga mengantarkan anak majikan ke gereja.
Wali santri tersebut bertanya kepada Gus Baha, tentang pekerjaan yang demikian namun hasilnya untuk anaknya yang mondok.
Gus Baha menjawab agar pekerjaan tetap dikerjakan, sembari berdoa semoga ada jalan keluarnya.
Beliau juga pernah ditanya oleh wali santri, kebetulan wali santri juga bekerja di negara yang minim muslim sebagai pembantu rumah tangga.
Setiap harinya sering memasak babi dan lainnya, jika hari Minggu juga mengantarkan anak majikan ke gereja.
Wali santri tersebut bertanya kepada Gus Baha, tentang pekerjaan yang demikian namun hasilnya untuk anaknya yang mondok.
Gus Baha menjawab agar pekerjaan tetap dikerjakan, sembari berdoa semoga ada jalan keluarnya.
Belum ada Komentar untuk "Gus Baha Pernah Terharu dengan Seorang Santri dan Orang Tuanya, Begini Kisahnya"
Posting Komentar