Ibu Ini Jadi Mualaf Usai Takjub Dengar Azan dan Sholawat Nabi, Anaknya Satu per Satu Ikut Masuk Islam

 


Hidaya islam bisa datang kepada siapa saja atas kehendak Allah Subhanahu wa ta'ala. Inilah yang dialami Sum Ming Ha, seorang ibu keturunan Tionghoa yang tinggal di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Ia pun mantap menjadi mualaf.

Sum Ming Ha mengaku tertarik dengan agama Islam semenjak mendengar syahdunya suara azan dan lantunan sholawat Nabi. Tidak hanya itu, dia juga merasa tenang jika memulai segala kegiatan dengan Basmalah.

Setiap saya baca 'Bismillah', itu kok merdu benar ya. Setiap langkah 'Bismillah', makan juga 'Bismillah'," ucapnya, dikutip dari kanal YouTube Laskar Tujuh Langit, Senin (30/5/2022).

Diceritakan, Sum Ming Ha memeluk agama sebelumnya karena diajak tetangga rumahnya. Kala itu dia sedang dilanda rasa galau lantaran ditinggal pergi sang suami yang meninggal dunia. Kemudian seorang tetangga menawarkan jaminan untuk kehidupan dan kebutuhan anaknya jika bergabung ke agama yang dianut mereka.

"'Bu daripada ibu sedih, ibu ikut masuk agama saya. Anak ibu ada yang nanggung.' Jadi, saya ikutlah ke agamnya," kata Sum Ming Ha.

Kisah mualaf Ibu Sum Ming Ha dan anak-anaknya asal Pontianak. (Foto: YouTube Laskar Tujuh Langit)

Anehnya, selama 6 bulan bergabung dengan agama tersebut, Sum Ming Ha kerap bermimpi terbang di atas langit, kemudian turun di atas bukit hijau yang disertai udara sejuk setiap malam. Merasa bingung, ia pun meminta petunjuk kepada Sang Pencipta terkait arti mimpinya itu.

"Ya Allah jika ini memang petunjukmu untuk masuk ke Islam, berikan saya hidayah," ujar Sum Ming Ha.

Setelah hatinya merasa mantap, Sum Ming Ha pun memutuskan untuk menjadi mualaf dengan mengucapkan syahadat, dituntun seorang ustazah yang selama ini membimbingnya. Sekira 2 bulan berlalu, putri bungsu Sum Ming Ha tiba-tiba ingin mengikuti jejaknya menjadi seorang mualaf.

Sum Ming Ha pun dihadapkan pilihan yang membingungkan. Pasalnya jika sang anak keluar dari agama tersebut, jaminan kebutuhan hidupnya pun turut dicabut. Sementara penghasilan Sum Ming Ha tidak bisa menutupi biaya sekolah sang anak. Sum Ming Ha lantas berkonsultasi kepada sang guru, meminta pendapat untuk keputusannya ini. Kalimat sederhana dari seorang habibah rupanya berhasil memantapkan hatinya.

"Oh jangan khawatir, kalau memang percaya sama Allah, minta sama Allah. Pasti Allah kasih jalan," kata Sum Ming Ha yang mengutip ucapan gurunya. Meski tidak diberikan jaminan seperti tawaran tetangga sebelumnya, Sum Ming Ha mengaku yakin dengan rencana Allah Subhanahu wa ta'ala ke depannya. Akhirnya putri kecilnya pun resmi menjadi mualaf, dituntun seorang habibah di pondok pesantren.

Tapi perjalanan spiritual Sum Ming Ha tidak berjalan mulus. Putra pertamanya yang biasa mengirim uang tiba-tiba membatasi uang bulanannya. Bukan lain tidak bukan, itu karena Sum Ming Ha sudah menjadi pemeluk agama Islam.

Sum Ming Ha pun kembali dilanda rasa dilema dan kebingungan. Namun, hatinya kembali yakin setelah mendengar ucapan sang ustadzah yang menyentuh hati. "Jangan khawatir, kita di Islam tidak akan kelaparan. Allah tidak akan menutup mata. Yang penting percaya sama Allah," ucap Sum Ming Ha yang mengutip ucapan sang ustadzah.

Beranjak dari keyakinan itu, Sum Ming Ha pun menggencarkan sholat tahajud selama tiga bulan. Tidak disangka, tiba-tiba putra pertamanya itu mengutarakan niat untuk mengikuti jejaknya sebagai seorang mualaf.

Suara Sum Ming Ha terdengar bergetar menceritakan kisahnya ini. Matanya pun tampak berkaca-kaca menahan tangis yang sepertinya akan pecah.

"Yang tadinya menentang, membatasi kiriman uang untuk saya, (tiba-tiba) mau masuk Islam. 'Saya mohon maaf Mi sudah menyusahkan Mami. Pokoknya saya mau ikut Mi masuk Islam'," kata Sum Ming Ha menirukan perkataan putranya dengan suara lirih menahan tangis.

Belakangan diketahui jika putra pertamanya itu tidak mengirim uang karena dihasut tetangganya yang non-Muslim. Putra pertamanya itu, kata Sum Ming Ha, merasa sangat menyesal melakukannya.

Kini Sum Ming Ha dan kedua anaknya masih terus-menerus memperdalam ajaran agama Islam. Ia pun mengubah namanya menjadi nama yang Islami yakni Halimah.

Bahkan, kini Sum Ming Ha dan putri bungsunya sudah mantap mengenakan hijab. Dia juga menjadi binaan dari Lembaga Saudara Seiman di Masjid Kapal Munzalan.

Allahu a'lam bisshawab.

Belum ada Komentar untuk "Ibu Ini Jadi Mualaf Usai Takjub Dengar Azan dan Sholawat Nabi, Anaknya Satu per Satu Ikut Masuk Islam"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel