Kyai Kudus Bergetar Saksikan Karomah Habib Luthfi, Tidak Punya Uang Diperintahkan Naik Haji
Maulana Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan dikenal ulama kharismatik Indonesia. Pujian terhadapnya datang dari berbagai penjuru dunia.
Habib Luthfi, biasa disapa, punya majlis Kanzus Sholawat tiap Jum'at Kliwon di Pekalongan. Yang datang bukan saja dari penjuru Nusantara, tapi juga berbagai negara Muslim dunia.
Habib Luthfi selalu tampil sejuk dan tegas, terlebih dalam upaya menjaga tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebagaimana dilansir BeritaBantul.com dari Bangkitmedia, ada kisah istimewa tentang Habib Luthfi yang diceritakan Habib Idrus bin Yahya. Kisah ini terkait perjalanan haji Mbah Toyik (KH Thoriq) Kudus.
"Kisah ini semata-mata hanya untuk menambah kecintaan dan ketaatan pada guru (Abah Maulana Habib Luthfi bin Yahya), juga berharap sesama murid beliau agar saling mengenal. Semoga semua dalam jalinan rahmat Allah Swt," tegas Habib Idrus.
Salah satu murid Habib Luthfi adalah Mbah Toyik Kudus. Setelah bertemu Habib Luthfi di Jepara, Mbah Toyik bingung luar biasa. Sampai di Kudus, Mbah Toyik menemui istrinya.
“Nyai, aku didawuhi Abah mangkat haji. Lha pripun ora nyekel duit?” (Nyai, aku diwanti-wanti Abah suruh berangkat haji. Lha bagaimana, saya tidak punya uang sama sekali).
“Wes asal nurut bae Kyaine, mengko rak temu dalane” (Sudah, asal ngikut saja. Siapa tahu ketemu jalannya), jawab istri beliau.
Sang istri meyakinkan, Mbha Toyik masih bimbang, tapi dalam hatinya tetap yakin dengan dawuh guru. Tanpa disangka, usai istirahat dan selesai shalat ashar, ada tamu datang.
"Kyai, mohon doa agar istrinya dimudahkan atau diangkat penyakitnya," keluh tamu yang datang tak disangka itu.
Mbah Toyik pun menenangkan tamunya, mendoakan, menghibur dan membesarkan hatinya. Kemudian tamu pun berpamitan.
Tiga hari berselang, tamu itu datang lagi. Tamu datang dengan wajah berseri, terlihat bahagia sekali. Mengabarkan kalau istrinya sudah lumayan sehat, ia sangat senang.
"Kyai, rencananya kami berdua mau berangkat ke tanah suci menunaikan ibadah haji. Sudah mengurus segalanya, namun atas petunjuk dokter supaya istirahat dulu demi penyembuhan," kata tamu itu.
Mbah Toyik masih belum mengerti maksud tamu itu. Tapi tamu itu menegaskan, kalau itu mau dialihkan untuk Mbah Toyik saja.
"Segala keperluan berikut surat-surat, tiket, akomodasi penginapan, visa atau paspornya kami urus semua. Panjenengan tinggal cari uang saku saja," kata tamu itu.
Mbah Toyik masih belum percaya dengan apa yang disampaikan tamunya itu. Ia merasa masih di alam mimpi, karena dawuh guru yang ditrimanya belum ada satu minggu.
Tapi tamu itu memang nyata, kembali menegaskan kembali Mbah Toyik.
"Iya kyai, ini untuk panjenengan," tegas tamu.
Akhirnya, Mbha Toyik yakin dengan kenyataan yang baru saja terjadi. Mbah Toyik lalu mengisahkan kepada istrinya.
“Alhamdulillah Nyai, sido mangkat haji. Mengko sangune gampang lah” (Alhamdulillah Nyai, terkabul berangkat haji. Soal uang saku nanti menyusul).
Dalam waktu dua hari, segala persiapan dilengkapi sudah beres, tuntas.
Baru saja saja menuntaskan teknis-teknis tadi, tiba-tiba ada tamu lagi datang. Tamu kedua ini memohon-mohon minta disyareati atau diikhtiari doa agar tanahnya laku.
"Njeh, ‘lillahi ta’ala’," kata Mbah Toyik menyanggupi.
Tidak lama, tamu itu datang. Katanya, tanahnya sudah laku. Makanya, Mbah Toyik diberi 'komisi', tanda terima kasih.
Kini, tanpa disangka, lengkap sudah semua syarat Mbah Toyik naik haji. Dari Kudus, Mbah Toyik bareng rombongan haji berangkat ke tanah suci.
Di perjalanan, Mbah Toyik bertemu beberapa teman baiknya. Tak disangka, mereka (para sahabat) memasukkan amplop ke kantong saku beliau.
Mbah Toyik terlanjur bahagia hingga tidak dihitung, asal pindahin ke tas karena numpuk di kantong. Yang pada akhirnya jumlah isi amplop itu mencapai jutaan.
Mbah Toyik sangat bersyukur dan merasakan betul karomah sang guru yang dicintainya, Maulana Habib Luthfi bin Yahya.
Kisah ini, bagi Habib Idrus, semata-mata dalam rangka menambah cinta dan taat kepada guru.***
Belum ada Komentar untuk "Kyai Kudus Bergetar Saksikan Karomah Habib Luthfi, Tidak Punya Uang Diperintahkan Naik Haji"
Posting Komentar