Ledakan di Masjid Afghanistan Tewaskan 18 Orang, termasuk Ulama Berpengaruh

 


LEDAKAN bom besar pada Jumat (2/9) di salah satu masjid terbesar di Afghanistan barat menewaskan sedikitnya 18 orang. Korban tewas termasuk seorang imam dan ulama berpengaruh yang awal tahun ini menyerukan agar mereka yang melakukan tindakan terkecil melawan terhadap pemerintah dipenggal.

Gambar yang diposting di Twitter menunjukkan mayat berlumuran darah yang tersebar di sekitar kompleks Masjid Gazargah di kota Herat. Kekerasan sebagian besar telah menurun sejak Taliban kembali berkuasa tahun lalu, tetapi beberapa ledakan bom--beberapa menargetkan komunitas minoritas--mengguncang negara itu dalam beberapa bulan terakhir, banyak yang diklaim oleh kelompok ISIS.

Sedikitnya 18 orang tewas dan 23 luka-luka dalam ledakan Jumat, kata Hameedullah Motawakel, juru bicara gubernur provinsi Herat, dalam pesan teks kepada media. Juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid mengonfirmasi Mujib ur Rahman Ansari, imam masjid, termasuk di antara yang tewas. "Seorang ulama yang kuat dan berani dari negara ini menjadi martir dalam serangan brutal," katanya di Twitter.

Ansari ialah seorang ulama berpengaruh yang dikenal karena pidato-pidatonya yang berapi-api. Pada Juli, selama pertemuan keagamaan di Kabul, dia sangat membela penguasa baru Taliban Afghanistan. "Siapa pun yang melakukan tindakan terkecil terhadap pemerintah Islam kita, harus dipenggal," katanya. "Bendera (Taliban) ini tidak mudah dikibarkan dan tidak akan diturunkan dengan mudah."

Sebelum Taliban kembali berkuasa pada Agustus tahun lalu, Ansari dikenal karena kritikannya terhadap pemerintah yang didukung AS sebelumnya. Ansari ialah ulama pro-Taliban kedua yang tewas dalam ledakan pada waktu kurang dari sebulan, setelah serangan bunuh diri sebelumnya menargetkan Rahimullah Haqqani di madrasahnya di Kabul.

Haqqani dikenal karena pidato kemarahannya terhadap ISIS yang kemudian mengaku bertanggung jawab atas kematiannya. Dia juga berbicara mendukung anak perempuan diizinkan bersekolah di sekolah menengah, meskipun pemerintah melarang mereka menghadiri kelas di sebagian besar provinsi.

Beberapa masjid di seluruh negeri menjadi sasaran tahun ini, beberapa dalam serangan yang diklaim oleh ISIS. Sedikitnya 21 orang tewas dan puluhan lain terluka pada 17 Agustus ketika ledakan melanda suatu masjid yang dipenuhi jemaah di Kabul.

ISIS terutama menargetkan komunitas minoritas seperti Syiah, Sufi, dan Sikh. ISIS ialah kelompok Islam Suni seperti Taliban. Keduanya merupakan saingan sengit dan sangat berbeda dalam alasan ideologis.

Pejabat pemerintah mengeklaim bahwa ISIS telah dikalahkan. Namun para ahli mengatakan kelompok itu adalah tantangan keamanan utama bagi penguasa Islamis negara itu saat ini. (AFP/OL-14)

Belum ada Komentar untuk "Ledakan di Masjid Afghanistan Tewaskan 18 Orang, termasuk Ulama Berpengaruh"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel