Profil Azyumardi Azra, Cendekiawan Muslim yang Terima Gelar 'Sir' dari Inggris
Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra meninggal dunia sekitar pukul 12.30 waktu Malaysia. Sang profesor meninggal dunia usai dirawat di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia.
Cendekiawan Muslim yang dilahirkan pada 4 Maret 1955 itu menjadi orang pertama di Indonesia yang menerima gelar 'sir' dari Kerajaan Inggris. Mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini memperoleh titel Commander of the Order of British Empire, sebuah gelar kehormatan dari Kerajaan Inggris. Dia menerima gelar itu pada 2010.
Azyumardi diberikan amanat mengemban jabatan Ketua Dewan Pers sejak 2022 hingga 2025. Azyumardi memulai karier pendidikan tinggginya sebagai mahasiswa sarjana di Fakultas Tarbiyah IAIN (kini menjadi UIN) Jakarta pada tahun 1982.
Dikutip dari berbagai sumber, pada 1988, atas bantuan beasiswa Fullbright, Azyumardi mendapat gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University. Kemudian memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama pada 1989.
Pada 1992 ia memperoleh gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama ini the Seventeenth and Eighteenth Centuries.
Di tahun 2004 disertasi yang sudah direvisi diterbitkan secara simultan di Canberra (Allen Unwin dan AAAS), Honolulu (Hawaii University Press), dan Leiden, Negeri Belanda (KITLV Press).
Pada 1993 Azyumardi kembali ke Jakarta dan mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam. Pada tahun 1994-1995 dia mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St. Anthony College.
Sempat Jabat Rektor UIN
Azyumardi pernah pula menjadi profesor tamu pada Universitas Filipina dan Universitas Malaya, Malaysia pada tahun 1997. Selain itu, dia adalah anggota dari Selection Committee of Southeast Asian Regional Exchange Program (SEASREP) yang diorganisir oleh Toyota Foundation dan Japan Center, Tokyo, Jepang antara tahun 1997-1999.
Sejak Desember 2006 menjabat Direktur Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sebelumnya sejak tahun 1998 hingga akhir 2006 Azyumardi Azra adalah Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ia pernah menjadi Wartawan Panji Masyarakat (1979-1985),, Dosen Fakultas Adab dan Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1992-sekarang), Guru Besar Sejarah Fakultas Adab IAIN Jakarta, dan Pembantu Rektor I IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (1998).
Ia juga merupakan orang Asia Tenggara pertama yang di angkat sebagai Professor Fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009), dan anggota Dewan Penyantun (Board of Trustees) International Islamic University Islamabad Pakistan (2004-2009).
Ia juga masih menjadi salah satu anggota Teman Serikat Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan. Azyumardi Azra dikenal sebagai Profesor yang ahli sejarah, sosial, dan intelektual Islam.
Orang yang Baik dan Hebat
Ketua Dewan Pers Prof Azyumardi Azra meninggal dunia. Hal itu dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Dewan Pers Agung Dharmajaya saat dihubungi Liputan6.com melalui pesan singkat.
"Betul terkonfirmasi tadi pukul 12.30 waktu setempat (Malaysia) beliau menghembuskan napas, terima kasih atas perhatian teman-teman selama ini," kata Agung saat dikonfirmasi, Minggu (18/9/2022).
Agung mengajak agar segala pihak ditinggalkan dapat mendoakan untuk almarhum.
"Mohon dimaafkan segala kesalahan beliau, beliau orang baik, orang hebat," Agung menutup.
Sebelum meninggal dunia, almarhum tengah melaksanakan perjalanan ke Malaysia. Dalam perjalanan sakit dan dirawat di Rumah Sakit Selangor untuk menjalani perawatan intensif.
Belum ada Komentar untuk "Profil Azyumardi Azra, Cendekiawan Muslim yang Terima Gelar 'Sir' dari Inggris"
Posting Komentar