Kisah pendakwah islamiyah, tobat usai dengar ceramah gus baha
Sebanyak 15 anggota Jemaah Islamiyah (JI) mengucapkan Ikrar Kesetiaan kepada Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Satu di antara mereka mengaku sadar dan bertobat setelah mendengarkan ceramahnya KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha dan Ust Adi Hidayat.
Pengakuan itu seperti disampaikan Nur Asorullah. Dia membagikan kisahnya bergabung dengan organisasi yang sekarang dicap organisasi teroris tersebut.
Pria yang berusia 45 tahun ini mengaku ikut JI karena sejak kecil mendapat pendidikan di pesantren yang mengusung ajaran JI. Pesantren tersebut berada di luar Surabaya. "Waktu itu, sekitar pertengahan tahun 2000, saya bergabung dengan JI. Saya dibaiat di Kota Surabaya," katanya.
Nur mengaku tidak pernah mendapatkan pilihan pendidikan lain selain dari pesantren. Hal ini, kata dia, yang membuatnya memiliki pandangan sempit mengenai kebangsaan dan kehidupan bernegara. Ketika sudah bergabung di JI, Nur dipercaya menjadi pendakwah atau penceramah. "Saya tidak diajak untuk jihad tapi hanya ditugaskan sebagai penceramah," ujarnya.
Ketika berceramah, Nur menyiarkan ajaran Islam sesuai paham yang dianut oleh JI. "Wilayah saya berdakwah di luar Surabaya, seperti Bojonegoro. Biasanya saya akan minta izin dulu pada takmir masjid setempat untuk berdakwah. Ada yang diizinkan dan ada juga yang menolak," ujarnya.
Lambat laun, pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani cabai dan bawang di Bojonegoro ini sadar kalau organisasi yang diikutinya itu menanamkan ajaran yang keliru. Ini terjadi sejak 2 tahun terakhir. Itupun setelah dirinya mendengar sejumlah ceramah ulama kondang seperti Ustaz Adi Hidaya, Gus Baha hingga Buya Yahya.
"Saya banyak mendengar pengajiannya mereka lewat YouTube. Mendengarnya itu adem. Akhirnya saya memantapkan diri untuk menjadi warga negara yang baik dan bertoleransi antar umat beragama," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak mengatakan, pencabutan baiat anggota JI adalah momen bersejarah. Hal ini akan menjadi semangat baru untuk mewujudkan keamanan, kedamaian di Indonesia.
"Pengucapan ikrar ini menjadi manifestasi dari cinta dan damai yang memang harus tersemai dari setiap masing-masing ajaran agama. Karena setiap agama pasti tidak akan mentolerir adanya kekerasan," katanya.
Direktur Idensos Densus 88 anti teror Polri Brigjen polisi Arif Makhfudiharto mengatakan, Ikrar Kesetiaan NKRI dan Pancasila serta pencabutan baiat anggota JI ini adalah bentuk upaya penyadaran kepada masyarakat yang terpapar radikalisme tanpa melakukan penegakan hukum.
"Kita istilahkan restorasi justice kepada saudara-saudara kita untuk secara sadar berkontribusi kepada masyarakat dan bangsa Indonesia yang majemuk dan sudah menjadi kesepakatan para pendiri bangsa Indonesia," ujarnya.
Belum ada Komentar untuk "Kisah pendakwah islamiyah, tobat usai dengar ceramah gus baha"
Posting Komentar