Nabi Muhammad Sering Makan di Depan Pintu, Ternyata Ini Tujuannya, Gus Baha: Makan Itu Maqomnya Tinggi

  


 K.H Ahmad Bahauddin atau akrab disapa Gus Baha kali ini menyampaikan ceramah mengenai satu kebiasaan Nabi Muhammad SAW.

Menurutnya, Rasulullah SAW mempunyai kebiasaan makan di depan umum bahkan sering makan di depan pintu. Namun bukan tanpa alasan, ada tujuan mulia yang jarang diketahui banyak orang.

Oleh sebab itu, menarik menyimak ulasan dari Gus Baha dalam artikel ini agar memahami apa maksud dari hal tersebut.

Mulanya Gus Baha menceritakan mengenai Nabi Isa yang mendapat pertanyaan khusus dari Allah dan tidak didapatkan Nabi Lainnya.

“Ditanya di depan banyak orang, khalayak,” ucapnya.

Mengenai pertanyaan Allah kepada Nabi Isa itu dijelaskan dalam salah satu ayat Al Quran.

Allah berfirman, ‘Isa, jangan-jangan kamu yang menyuruh orang-orang supaya menyembah engkau dan ibumu’,” tutur Gus Baha.

“Ngak ada Nabi yang ditanya begitu,” tambahnya.

Menurutnya, pertanyaan tersebut dikarenakan Nabi Isa tidak bersyariat seperti halnya Nabi-nabi yang lain.

“Makanya Nabi Muhammad diutus untuk merevisi syariatnya Nabi Isa,” ujarnya.

Gus Baha mengatakan, salah satu cara Nabi Muhammad merevisi adalah dengan makan di depan umum, bahkan sering makan di depan pintu.

Padahal menurut orang Jawa hal seperti itu disebut ‘pamali’ atau tidak baik.

“Itu hanya untuk menunjukkan kalau beliau (Nabi Muhammad) itu hanya manusia. Bahkan Nabi Isa itu jarang kelihatan kalau makan,” kata Gus Baha.

Bahkan menurutnya, Allah sendiri yang menjelaskan bahwa Nabi Isa itu makan seperti layaknya manusia lainnya.

“Orang yang suka makan itu maqomnya tinggi. Tapi masalahnya makannya karena lapar, nah itu yang menyebabkan jelek,” katanya.

Seharusnya makan itu untuk menunjukkan kalau kita ini hanya manusia.

Itulah makna atau tujuan Nabi Muhammad SAW sering makan di depan umum dan di depan pintu.

Belum ada Komentar untuk "Nabi Muhammad Sering Makan di Depan Pintu, Ternyata Ini Tujuannya, Gus Baha: Makan Itu Maqomnya Tinggi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel