Gus Baha Sudah Sampaikan, Gempa Bumi Bukan Azab, Begini Pola Al-Qur'an Menceritakan Azab dan Rahmat


 Kejadian gempa bumi seringkali dikait-kaitkan dengan adzab dan dicocok-cocokkan dengan keingkaran manusia.

Gus Baha sebagai tokoh agama nasional memberikan tanggapan serius tentang gempa bumi yang seringkali dikait-kaitkan dengan adzab.

Menurut Gus Baha, gempa bumi yang seringkali melanda negara Indonesia di daerah-daerah tertentu bukan azab.

Begitu pula dengan peristiwa yang lain semacam tsunami, petir, atau banjir bandang, bukanlah azab menurut Gus Baha.

Kiai Bahauddin Nur Salim yang akrab disapa Gus Baha menjelaskan bagaimana pola sebenarnya ketika al-Qur'an membicarakan tentang azab dan Rahmat.

"Jadi Allah Dzat yang kuasa mendatangkan azab dari sisi atas, misalnya meteor jatuh, Mars jatuh, tentu Allah mampu" kata Gus Baha.

"Atau dari bawah, misalnya ditelan bumi dan lain sebagainya, atau, dan ini yang sering terjadi, Allah menjadikan kalian saling gak cocok kemudian saling membunuh" ungkapnya.

Gus Baha menjelaskan bahwa Allah menurunkan adzab bisa dengan cara apa saja, tidak harus berupa bencana alam.

Selain itu, ketika Allah menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa biasanya menggunakan dua cara.

Pertama, menjelaskan sesuatu sebagai kejadian yang potensial, dengan kata lain sesuatu itu berpotensi untuk terjadi.

Karena sifatnya potensial, jadi bisa terjadi atau tidak. Ini tergantung pada kehendak Allah SWT, kalau berkehendak pasti terjadi.

Kedua, Allah menjelaskannya secara faktual dan pasti terjadi kapan saja. Hal ini disebut dengan rahmat, karena rahmat bisa terjadi kapan saja.

"jadi itu, adatnya Allah di Qur'an itu ada dua. Satu, menjelaskan sesuatu sebagai hal yang potensial" kata Gus Baha.

(kedua)Ada yang diceritakan Allah secara faktual yaitu rahmat. Rahmat itu kan selalu terjadi kapan saja. Itu dijelaskan Allah bishighatil jazmi, sighat kepastian dan terus terjadi." ucapnya.

"Tapi kalau azab, Allah menceritakannya hanya potensi, potensi azab. Meski kadang-kadang juga diwujudkan" tuturnya.

Allah memastikan diriNya pelaku rahmat dan Allah mewajibkan pada dirinya sendiri. Tapi kalau Allah menceritakan azab itu hanya (menggunakan) redaksi: saya mampu memberi adzab" kata Gus Baha.

Redaksi firman Allah ketika menggunakan istilah "saya mampu" menurutnya tidak harus terjadi, akan tetapi berpotensi terjadi.

Oleh karena itu ketika berbicara azab, cukup berbicara potensinya saja, misalnya keingkaran manusia dapat berpotensi mendatangkan Azab Allah.

Tidak perlu mengklaim bahwa suatu kejadian merupakan azab Allah kepada orang yang ingkar. Sebab, apakah itu azab atau bukan, hanya Allah yang tahu.

Tentu kita ngomong potensinya saja. Kamu gak usah sok suci dengan kata "bima kafartum" itu urusannya Tuhan" ucap Gus Baha, menjelaskan.*

Belum ada Komentar untuk "Gus Baha Sudah Sampaikan, Gempa Bumi Bukan Azab, Begini Pola Al-Qur'an Menceritakan Azab dan Rahmat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel