Sempat Ditolak Pesantren, Kisah Bocah Kembar Tunanetra Jadi Hafiz Ini Bikin Haru

 


 Kisah haru datang dari dua orang bocah kembar tunanetra asal Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut), bernama Rahmad Revano dan Rahmad Revino, yang berhasil menjadi penghafal Al-Qur'an atau hafiz. Di tengah keterbatasan fisik yang mereka miliki, tak menjadi penghalang bagi bocah berusia sembilan tahun ini untuk mewujudkan impian mereka.

Kedua bocah yang akrab disapa Revan dan Revin ini pun membuat Gubernur Sumut Edy Rahmayadi kagum dan terkesan, melihat kemampuan mereka yang tak kalah dari bocah normal seusia mereka. 

Kekaguman ini Gubernur Edy sampaikan saat bertemu dengan Revan dan Revin secara langsung di Masjid Rumah Dinas Gubernur Sumut, saat acara Miracle of Al-Qur'an Roadshow Hafiz Revan dan Revin pada Jumat (23/12) kemarin.Dengan keterbatasan yang mereka miliki mampu menghafal Al-Qur'an, saya sangat terkesan. Bayangkan, dengan keterbatasan penglihatan saja bisa menghafal Al-Qur'an, harusnya bisa lebih banyak anak-anak kita penghafal Al-Qur'an, ini akan membawa berkah kepada Sumut,” kata Gubernur Edy

Yang lebih menjadikan inspirasi, Revan dan Revin menghafal Al-Qur'an hanya dengan didampingi kedua orang tuanya karena mereka sempat ditolak oleh pesantren lantaran keterbatasan fisik keduanya.

Sempat Ditolak Pesantren Hafiz

sempat ditolak pesantren kisah bocah kembar tunanetra jadi hafiz ini bikin haru
Instagram/@infosumutku ©2021 Merdeka.com

Revan dan Revin, yang merupakan putra dari Maryadi dan Nevi ini, sudah mulai menghafal Al-Qur'an sejak usia delapan tahun. Hebatnya, dalam proses menghafal Al-Qur'an, mereka hanya didampingi orang tuanya sendiri. Namun, keterbatasan itu tidak menjadikan mereka patah semangat. Mereka justru berhasil menghafal Al-Qur'an hanya dalam waktu satu tahun.

Ibu bocah kembar tersebut, Elvy bercerita, kedua putranya menghafal Al-Qur'an hanya didampingi olehnya dan sang suami karena mereka ditolak saat mendaftar di pesantren hafiz. Setelah itu, Ia dan suami sering memperdengarkan kedua putra mereka lantunan ayat suci dari speaker Al-Qur'an. Karena pada saat itu, Revan dan Revin juga belum bisa membaca Al-Qur'an braille.

“Baca braille mereka belum bisa, jadi metodenya dengan mendengar lewat speaker Al-Qur'an, satu minggu satu surat, Alhamdulillah, satu tahun berhasil menghafal seluruh Al-Qur'an,” kata Elvy.

Harapan Gubernur Sumut

sempat ditolak pesantren kisah bocah kembar tunanetra jadi hafiz ini bikin haruInstagram/@infosumutku ©2021 Merdeka.com

Kisah Revan dan Revin ini sangat membuat Gubernur Edy tersentuh. Ia sangat berharap bahwa semakin banyak anak-anak di Sumut yang menjadi penghafal Al-Qur'an.Namun, lebih dari itu, Gubernur Edy berharap agar para penghafal Al-Qur'an ini tidak hanya sekadar menghafal, tetapi juga memahami makna yang terkandung di dalamnya. Karena menurutnya, dengan begitu, anak-anak penghafal Al-Qur'an akan mampu mengaplikasikan Al-Qur'an di dalam kehidupan sehari-hari.

Hal senada juga diungkapkan oleh Elvy. Ia ingin, para orang tua yang memiliki anak disabilitas tidak putus asa, karena setiap anak memiliki kelebihan masing-masing. Ia berharap para orang tua bisa membimbing anak-anak mereka, agar potensi dan bakat anak bisa berkembang.

Belum ada Komentar untuk "Sempat Ditolak Pesantren, Kisah Bocah Kembar Tunanetra Jadi Hafiz Ini Bikin Haru"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel