Kok Bisa! Santri Bodoh Ini Bisa Bertemu Nabi Khidir Dapat Harta Karun dan Menikahi Putri Kyai, Ini Alasannya
Di sebuah pesantren yang berada di Indonesia, terdapat satu santri yang sangat bodoh dalam hal ilmu namun, santri itu sangat takzim kepada Kyainya.
Berkat ketakdzimannya itu, Sang Santri mendapatkan barokah yang luar biasa dari Sang Kyai.
Sehingga ia diangkat derajatnya oleh Allah SWT menjadi orang yang lebih mulia.
Dilansir oleh Bondowoso Network dari kanal Youtube FASPUN CHANNEL, berikut kisah santri yang bodoh tetapi takdzim kepada gurunya.
Pada suatu hari, putri dari sang Kyai tersebut jatuh sakit. Ia sudah berobat kemana-mana tetapi penyakitnya tak kunjung sembuh.
Sang Kyai bingung harus kemana lagi ia mencarikan obat untuk menyembuhkan putrinya.
Suatu ketika, Sang Kyai mendengar suara yang tidak jelas asal suaranya, "obat yang dapat menyembuhkan putrimu dibawa oleh Nabi Khidir As.
Sang Kyai tersadar dan berkata, "Bagaimana aku bisa menemui nabi Khidir sedangkan aku harus menjaga putriku".
Sang Kyai langsung teringat dengan salah satu santrinya yang sangat takdzim kepadanya.
Tanpa berpikir panjang sang Kiai memanggil santri tersebut, "Wahai Fulan kemarilah".
Kyai menjawab "sekarang kamu pergi temuin Abdul Qodir Jailani, dan mintalah obat untuk putriku perintah sang Kyai.
Tanpa berpikir panjang sang santri langsung bergegas berangkat menemui nabi Khidir namun, beberapa langkah kemudian ia kembali menemui Sang Kyai dan bertanya, "wahai Kiai mohon maaf, sungguh saya belum pernah berjumpa dengan nabi Khidir.
Lantas bagaimana saya akan mengetahuinya".
Sang Kyai menjawab, "kamu ikuti saja sungai di dekat pondok ini. Beliau berbaju serba putih". Kata Sang Kyai.
Lalu santri tersebut langsung berangkat tanpa keraguan sedikitpun di dalam hatinya. Ia hanya mengharap ridho dari Sang Kyai.
Santri itu berjalan menyusuri sungai yang berada di dekat pondok dan tak lama kemudian santri tersebut melewati sebuah kuburan tua.
Tiba-tiba terdengar suara, "apakah kamu ingin menemui nabi Khidir".
Santri pun kaget dan berkata, "siapa kamu".
"Saya kuburan, jika kamu mau menemui Nabi Khidir, tolong sampaikan kepada beliau mengapa saya disiksa di alam kubur". Tanya kuburan itu.
"Baiklah nanti akan saya sampaikan" jawab sang santri.
Selang beberapa saat, ia berjalan dan menemui sebuah pohon jambu yang berbuah lebat.
Saat ia berjalan melewati pohon jambu tiba-tiba terdengar suara, "apakah kamu ingin menemui nabi Khidir".
Santri itu kedua kalinya merasa kaget dan kemudian berkata, "siapa kamu?" tanya santri.
"Saya pohon jambu. Jika kamu ingin bertemu dengan Nabi Khidir tolong sampaikan kepada beliau, saya ini berbuah lebat dan buah saya manis namun kenapa tidak ada orang satupun yang berani mengambilku". Kata pohon Jambu
."Baiklah nanti akan saya sampaikan" pungkas sang santri.
Tidak lama kemudian sang santri bertemu dengan sebuah sumur tua dan saat ia berjalan melewatinya, tiba-tiba terdengar suara yang sama seperti sebelumnya, "apakah kamu ingin bertemu dengan Nabi Khidir?" tanya sumur tua itu.
Sang santri pun merasa heran dan berkata, "siapa kamu?", tanya sang santri.
"Saya sumur tua. Jika kamu ingin bertemu dengan nabi Khidir tolong sampaikan kepada beliau air saya ini jernih dan segar. Namun mengapa penduduk di sekitar sini tidak mau menggunakannya." Ucap sumur tua.
"Baiklah nanti akan saya sampaikan", jawab santri.
Bulan demi bulan juga terlewatkan sampai tahun demi tahun sudah tak terhitung akan tetapi, ia belum juga bertemu dengan Nabi Khidir hingga ia merasa lelah dan hampir putus asa.
Namun di sisi lain, ia teringat pesan sang Kyai. Seketika ia pun bersemangat dan melanjutkan pencariannya.
Kemudian Sang Santri melihat dari kejauhan ternyata, ada seseorang yang berpakaian serba putih sama seperti yang telah dikatakan sang Kyai.
Tanpa berpikir panjang ia pun langsung berlari dan menjumpai seorang berbaju putih.
Kemudian ia bertanya, "apakah engkau Nabi Khidir?".
"Ia saya Nabi Khidir" jawabnya.
Santri tersebut sangat senang dan bahagia hingga, air matanya pun menetes. Ia terus mencium tangan Nabi Khidir lalu berkata, "alhamdulillah akhirnya saya bisa bertemu dengan engkau wahai nabi Khidir. Maksud saya ke sini adalah atas perintah Kyai saya untuk meminta obat kepada engkau demi kesembuhan putri beliau".
Nabi Khidir menjawab, "putrinya bisa sembuh apabila ia dinikahkan". Ucapnya.
"Baiklah Nabi Khidir nanti, akan saya sampaikan kepada beliau" jawab Sang Santri.
Ia juga teringat saat di perjalanan ada yang meminta tolong kepadanya. Ia pun bertanya lagi kepada Nabi Khidir, "maaf wahai nabi Khidir saat di tengah perjalanan tadi, aku berjumpa dengan sebuah kuburan tua dan orang di dalamnya selalu disiksa oleh malaikat. Apakah penyebabnya wahai nabi Khidir?"
"Ia merupakan Kyai besar dan terkenal akan tetapi, ia tidak mau mengamalkan ilmunya sehingga ia terus-menerus disiksa oleh malaikat. Siksaannya bisa selesai apabila ia memberikan semua ilmunya kepadamu". Jawab Nabi Khidir.
Santri itu pun bertanya lagi, "saya tadi juga bertemu dengan pohon jambu yang berbuah sangat lebat akan tetapi, tidak ada satupun orang yang berani mengambilnya dan memakannya. Apakah penyebabnya wahai Nabi Khidir?".
Nabi Khidir menjawab, "di dalam pohon jambu tersebut terdapat sebuah pusaka yang sangat sakti. Apabila ia ingin buahnya diambil dan dimakan oleh seseorang maka ia harus memberikan pusaka tersebut kepadamu".
Santri itu bertanya untuk keempat kalinya, "wahai Nabi Khidir, saya tadi juga berjumpa dengan sebuah sumur tua yang airnya sangat jernih dan segar namun, tidak ada satupun penduduk yang mau memanfaatkannya. Apakah penyebabnya?."
Nabi Khidir menjawab, "di bawah sumur terdapat sebuah harta karun yang sangat banyak. Jika airnya ingin dimanfaatkan oleh penduduk sekitar maka, ia harus memberikan semua harta karun tersebut kepadamu." Jawabnya.
"Baiklah wahai Nabi Khidir saya sangat berterima kasih kepada engkau. Maksud dan tujuanku ke sini sudah terpenuhi. Jadi, saya mohon pamit dan semua yang engkau katakan akan disampaikan pada Kyai kami."
Kemudian Nabi Khidir berkata, "baiklah semoga kepatuhan pada gurumu, mendatangkan keberkahan kepadamu." kata nabi Khidir.
"Amin Yaa Robbal Alamin". Sahut Sang Santri.
Akhirnya Sang Santri pun kembali ke pondok dengan merasa senang dan bahagia.
Lalu ia pun menyampaikan semua pesan Nabi Khidir kepada kuburan tua, pohon jambu dan sumur tua tersebut.
Ternyata santri tersebut mendapatkan ilmu kesaktian dan harta yang banyak.
Sesampainya di pondok santri yang lain merasa heran karena melihat penampilannya sangat berbeda dari sebelumnya.
Lalu santri itu langsung bergegas menemui Sang Kyai "Assalamualaikum." Ucap santri dengan lembut.
Sang Kyai menjawab dan bertanya, "waalaikumsalam. Siapakah engkau?."
"Saya adalah santri yang engkau utus untuk menemui Nabi Khidir." Jawab Saang Santri.
"Alhamdulillah Subhanallah apa itu kamu wahai Fulan?, terus bagaimana hasilnya." Tanya Sang Kyai.
Dengan perasaan senang ia menjawab, "wahai Kyai. Kata Nabi Khidir, Sang Putri bisa sembuh apabila dinikahkan dengan seseorang." Ucap santri itu.
Sang Kyai berkata, "dengan siapa aku harus menikahkan putriku". Tanya Kyai.
Sang Santri hanya diam. Kemudian Sang Kyai muncul pikiran bahwa santrinya itu sangat berilmu.
Tanpa berpikir panjang, Sang Kyai bertanya kepada santrinya dengan berkata "apakah kamu mau saya nikahkan dengan putriku wahai Fulan?.
Sang Santri menjawab, "jika menurut Kyai itu yang terbaik maka, saya siap". Begitu jawaban santri yang takdzim itu.
Akhirnya santri tersebut menikah dengan anak dari sang Kyai.
Itulah sebuah kisah dari seorang santri yang sangat patuh kepada kyainya. Semoga kisah ini bisa menjadi pengajaran serta bermanfaat untuk kita, agar lebih taat kepada perintah guru.***
Belum ada Komentar untuk "Kok Bisa! Santri Bodoh Ini Bisa Bertemu Nabi Khidir Dapat Harta Karun dan Menikahi Putri Kyai, Ini Alasannya"
Posting Komentar