Wasiat Mbah Moen kepada Gus Baha sebelum Wafat
Sebelum wafat, Mbah Moen memberi wasiat kepada santri kesayangan Gus Baha.
Mbah Moen atau KH Maimoen Zubair adalah seorang ulama kharismatik yang diyakini sebagai Wali Allah karena memiliki banyak cerita karomah.
Mbah Moen kepada murid kesayangan curhat dan berwasiat tentang dua hari istimewa.
Isi curhatan tersebut kurang lebih, ketika seseorang wafat pada dua hari istimewa tersebut, sudah setara dengan wali.
Dikutip dari Youtube Audio Dakwah, santri kesayangan yang dimaksud adalah Gus Baha atau KH Bahaudin Nursalim.
Mbah Moen berkata kepada Gus Bagaimana, bersyukurlah orang meninggal pada dua hari istimewa tersebut.
Di antara tujuh hari dalam seminggu, ada dua hari paling istimewa untuk meninggal.
Konon wafat pada dua hari tersebut adalah penentu kalau seseorang merupakan wali atau ulama.
Pada suatu ketika, KH Maimoen Zubair atau disapa dengan akrab Mbah Moen, curhat pada muridnya.
Mbah Moen bilang kepada Gus Baha kalau suatu hari dia akan meninggal, ia ingin wafat pada hari Selasa.
“Jika aku wafat hari Selasa, berarti aku ulama. Karena ulama itu wafatnya hari Selasa,” tutur Mbah Moen.
Sebab ketika ia meninggal pada hari Selasa, maknanya Allah menilai orang tersebut sebagai orang yang alim.
“Jika aku mati hari Selasa, maka Allah memakai ukuran alim. Maksudnya, memakai status kealiman beliau.
Tidak beliau ucapkan, tapi yang kita tangkap begitu,” jelas Gus Baha, ketika mengenang gurunya itu.
Namun seandainya Mbah Moen tidak meninggal pada hari Selasa, beliau juga berkeinginan bisa wafat pada hari Jumat.
“Jika wafat hari Jumat, berarti aku ini wali. ‘Kok, enak semua, Mbah?’ tanya saya. Mbah Moen pun tertawa,” kenang Gus Baha.
Ini sejatinya adalah bukti kalau kita senantiasa mesti berprasangka baik kepada Allah SWT.
“Artinya begini, betapa husnuzan Mbah Moen kepada Tuhan. Jika wafat Selasa maka ulama. Jika wafat Jumat, maka wali.”
“Kalau kalian, mati Selasa ya mati. Mati hari Jumat pun orang lain menganggapnya cuma mati,” canda Gus Baha.
“Malah kalau jam matimu nanggung, tetangga ngomong: Ini mau Jumatan, kok, pakai mati segala?” canda Gus Baha.
Demikian kisah Mbah Moen dan Gus Baha.Wallahu Alam Bishowab.***
Belum ada Komentar untuk "Wasiat Mbah Moen kepada Gus Baha sebelum Wafat"
Posting Komentar